Selasa, 09 September 2014

Mamak

MAMAK
Selamat hari ibu buat mamakku tercinta Alm. Dinaria br Ginting, selamat hari ibu ya mak.
Masih ingat dan akan terus ingat 08-07-2006 pukul 09.45 WIB di rumah sakit adam malik turun dari lantai 3 VIP ke lantai 2… Sudah lewat 7 tahun berlalu sejak kam pergi ke rumah Bapa tapi kam selalu di hatiku, kenapa? Karna kam adalah mamakku yang terbaik, kam si mehulina man bangku nande.
Aku ada karna buah kasih kam dan bapak, unik walaupun mamak lebih tua 4 tahun dari bapak tapi bisa bertemu di kabanjahe dan saling mencintai. Kam menikah dengan bapak di usia 29 tahun, dan kam menantiku lahir sampai umur 33 tahun dan mungkin itulah alasan kenapa hanya akulah keturunan dari buah kandunganndu kan.
Teringat waktu aku masih kecil dulu, makan tahu dan tempe goreng buatan mamak dengan kecap manis yang menjadi makanan kesukaanku ditambah sayur daun ubi, sayur pait, daun pepaya dan sayur lain yang hanya direbus ditemani dengan sambal giling goreng, menjadi makanan favorit di rumah. Rindu lagi makan seperti yang begitu. Yang paling enak dari semua, ayam goreng buatan mamak bersama jus wortel termantap yang pernah kuminum seumur hidup. Itu karena kasih seorang ibu yang menyediakan dan menghidangkannya…
Ya, pola hidup sederhana bukan karna kam ga bisa beli atau buatkan yang lebih lagi, tapi karna tersirat kam mau mengajarkanku kalo hidup bersahaja itu lebih indah..
Iya memang, apalah daya seorang guru SMA di kabanjahe, gajindu yang selalu mencukupi kebutuhan rumah, sementara gaji bapak ditumpuk untuk investasinya, tapi yang kusalutkan dari kam, kam juga bisa nabung kok, bisa punya perhiasan kok, bukan untuk dipamerkan, dan yang lebih kusalutkan lagi bisa bantu-bantu beli obat saudara kita yang sakit, dan aku tau bahwa itu semua buat keluarga dan anakndu yang bandel ini.
Dimulai dari bulan Juli tahun 1997 sejak kita pindah rumah dari asrama polisi di simpang VI ke gang saudara, mulai kam sakit, tapi kam bawakan aja, ga terlalu dianggap serius, ke dokter pun tapi ga jelas diketahui sakitnya, dan kam kelihatan seperti orang kebanyakan yang biasa-biasa aja, kelihatan sehat dari luar, dan kam ga mau buat keluarga khwatir atau merasa kasihan dengan kam, bahkan kam yang sering ngasi penghiburan buat bulang, karo, mama dan keluarga lainnya yang sakit. Mamak adalah mamak yang kuat…
Mamak peduli kali samaku, walaupun anak satu-satunya tapi gak dimanja (walaupun agak sulit untuk dibangunkan waktu pagi J), masih ingat disuruh tidur sendiri, nyuci piring, nyuci baju sendiri, bersihkan kaca rumah, ngepel rumah, ke ladang bantu-bantu bapak, dan yang paling berkesan di kota kabanjahe yang dingin bangun jam 5 pagi untuk ke ekspedisi sayur kol ekspor buat ngumpulin kol yang ga bagus lagi untuk dibawa ke ladang dijadikan makanan ternak.
Oiya ingat lagi waktu liburan SD kelas 6, setelah selesai UAN, orang-orang pada jalan-jalan sewaktu liburan tapi aku pergi ke ladang naik angkot yang jauhnya 25 km setiap hari dan terkadang sendiri untuk ngasi makan ternak, masa yang indah…
Hal lain yang kam ajarkan jangan merasa malu atau merasa direndahkan dengan pekerjaan yang orang lain anggap rendah, kerja di ladang, bantu-bantu bapak nyari makanan ternak sapi, kambing dan babi, menyenangkan sekali masa-masa itu… Iya, masih ingat waktu kita ke ladang bersihkan rumput pohon jeruk, bantu bapak menyemprot pohon jeruk dan mamak buatkan makan siang apa adanya adalah hal yang sangat kusyukuri, walaupun makanan ga mewah atau mahal tapi kasih di dalam makanan itu buat aku dan bapak semangat kerja lagi…
Oiya mak, aku yakin dan percaya kam selalu mendoakanku supaya jadi anak yang baik dan patuh sama orang tua, tapi aku memang bandel, waktu mamak sakit, mamak sering minta dikusuk punggung dan minta dipijit kepalanya, tapi aku sering malas, sekarang nyesal ga bisa kusuk mamak lagi… L
Yah, memang penyesalan selalu datang terlambat, semua orang pasti pernah merasa kalau boleh waktu diulang kembali pasti mau bertindak jadi orang yang lebih baik lagi, dan aku pun begitu, tapi masa-msa itu ga akan terulang lagi kan mak.
Yang harus kulakukan sekarang adalah berusaha, berjuang dan hidup lebih baik lagi, mengenang dan mengingat setiap kebaikan dan nasihat mamak, hidup untuk menyenangkan Tuhan dan membanggakan mamak. Suatu hari nanti kalau aku balik ke kampung, ke kutambelin atau singgamanik orang-orang akan bangga sama mamak karna mereka akan berkata, “enda Robert Sinaga anak Dinaria br Ginting ndai”. Orang-orang akan mengingat mamak…
Sebenarnya dulu itulah obsesiku kenapa aku mau pacaran atau berencana menikah sama br Ginting, karna kasih dari mamak yang kurasakan. Kam itu beda mak, kalau orang karo bilang br Ginting itu cerewet, merambit, dan marah ga jelas, tapi kam lang, kamlah yang terbaik dan semua keluarga mengakuinya, dan aku pengen punya “adikndu yang br Ginting” jadi milikku, jadi pacarku, jadi istriku, obsesi br Ginting, tapi semakin lama aku sadar kalau bukan marganya yang menentukan, tapi hatinya, pola pikirnya, perkataannya, kebiasaannya dan kasihnya yang terutama..
Jadi bage me totoku gundari nande gelah kudat pagi permenndu si bagi kam min ateku, tapi yang terutama dia adalah wanita kepunyaan Tuhan yang menantiku dan mengasihiku apa adanya dengan setia, seperti kam mengasihiku dan menerimaku.
            Di hari ibu ini, hari ulang tahun mamak kalo mamak masih ada (sebenarnya tanggal 22 Desember atau 22 Februari ya mak?) tapi ga apa-apalah, yang pasti ini adalah hari ibu sedunia, jadi hari mamakku juga dong, selamat hari ibu ya mak, terimakasih sudah melahirkanku ke dunia, sudah mengajarkanku banyak hal yang baik, dan sudah memperkenalkanku banyak hal yang ga baik untuk dijauhi dan dihindari dan terutama sudah memperkenalkanku dan membawaku pada Tuhan Yesus Juruselamat kita. Selamat hari ibu man bandu nde iting, kelengndu lalap kap lit bas pusuhku, bas geluhku ngasa mulih aku pagi ku rumah Bapa.
Terakhir buat kam nde iting, aku masih ingat waktu-waktu terakhir kam mau pergi kam bilang kalo bapak akan menikah lagi dan aku akan punya mamak tiri. Benar itu terjadi, tapi mamak tiri itu bukan mamak yang kejam seperti yang ditakuti banyak orang dan aku juga sebenarnya pada awalnya, tapi yang kurasakan adalah ada yang menggantikan kam di rumah, menemani bapak mengurus aku dan Eca, menggantikanku masak dan belanja sejak kam ga ada, dan yang lebih lagi memberikan adik-adik lagi buatku, Riski dan Eli dan mereka juga anakndu…
Jadi kam ga usa khawatir samaku ya mak, aku yakin doandu dulu untukku akan dijawab Tuhan Yesus, aku akan baik-baik saja dengan kehidupan setelah kam pergi, bersama bapak, mamak, Eca, Riski dan Eli. Kam memang ga sempat bilang samaku apa harapanndu buatku, apa cita-citandu buatku tapi aku akan berusaha capai apa yang kam mau melalui Tuhan Yesus, pasti Dia akan bilang samaku apa yang kam mau sebenarnya dariku.
            Selanjutnya buat mamakku Delika pandiangan, selamat hari ibu ya mak, terimakasih sudah datang dalam kehidupanku, sudah memberi warna baru dalam keluarga kita, sudah begitu baik mengurus keluarga kita, sudah memberikanku adik-adik yang ganteng dan manis, mamak juga yang lumayan sibuk ngurus aku masuk ke USU dan sampai ngantar aku ke Bogor.
            Walaupun beda usia kita hanya 9 tahun tapi mamak adalah mamakku, seseorang yang dikirim Tuhan buat jadi pengganti mamakku yang terdahulu, mungkin mamak belum bisa sedewasa yang bapak dan yang aku inginkan, tapi aku percaya Tuhan akan bentuk mamak menjadi seorang ibu yang luar biasa buatku dan juga buat adik-adikku..
            Selamat hari ibu ya mak, panjang umur, sehat-sehat selalu, tetap sabar dalam mengurus keluarga dan menjadi pendoa syafaat yang baik buat keluarga. Menjadi ibu yang bijak, menjadi istri yang bijaksana, dan menjadi kebanggan keluarga dan saudara, terlebih lagi menjadi wanita kepunyaan Tuhan yang taat padanya.
            Akhirnya selamat hari ibu buat mamakku tercinta Alm. D br Ginting dan D Pandiangan..

Salam Kasih
Anakmu

Robert Sinaga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar